* Kode etik dalam bisnis, meski tak tertulis, tetap ada, walaupin itu bisnis recehan.*
Misalnya :
Jangan tanya resep ke penjual kue, dia pasti susah payah trial resep sampai bisa percaya diri menjualnya, masa kita mau copas bgt saja ?
Kalau butuh ya pesan saja kuenya, dia pasti senang. InsyaAllah berkah.
Jangan tanya dettail tempat kulakan ke pedagang, dia pasti sudah jungkir balik ke banyak tempat kulak sampai ketemu yang pas, termurah, dan ternyaman sehingga dia berani menjualnya.
Kalau butuh banyak ya beli saja ke dia, pasti hatinya senang dan kasih diskon. Kalau ngga dikasih diskon ya jangan maksa, mungkin dia sudah mepet untungnya.
Kalau minat jualan juga, katakan saja apakah ada peluang jadi resellernya.
Jangan menjelekkan dagangannya di depan umum, apalagi jika dia hanya menjual, tidak ikut bikinnya. Nanti dia sedih.
Kalau ngga cocok ya tidak usah beli, barangkali ada orang lain yang lebih cocok.
Selera kan beda-beda, banyak faktornya.
Jangan mengkritik di depan umum. Karena setiap pedagang pasti sudah berusaha maksimal memberikan pelayanan dan segalanya yang terbaik.
Seperti slogan di rumah makan, jika puas beritahu teman, jika tidak puas beritahu kami.
Jangan dibalik
Jangan ngutang, karena berjualan itu kan cari nafkah. Kalau modal macet, nafkahnya ke keluarga juga macet.
Masa ya kita tega buat macet usaha org ?
Hhmmm....apalagi ya?
Banyak sih...intinya jangan menghalangi rizki orang, ngambil hak orang, atau nyusahin orang.
Karena bisnis bukan sebatas transaksi jual-beli, tapi juga butuh keberkahan.
Mexico City,
06.09.2016
About
PT Raya Mandiri Travel
Tidak ada komentar:
Write komentar